Bernapas adalah salah satu bentuk kegiatan tubuh guna menghasilkan
energi untuk hidup. udara yang masuk lewat sistem pernapasan akan
digunakan untuk proses oksidasi biologi, yaitu proses yang menghasilkan
energi dengan memecah molekul yang lebih kompleks menjadi molekul yang
lebih sederhana, terutama molekul gula sederhana diuraikan menjadi
karbondioksida dan uap air. Energi yang terbentuk dari hasil oksidasi
biologi akan digunakan untuk proses-proses aktivitas hidup antara lain
untuk bergerak, untuk melakukan pertumbuhan dan perkembangan, proses
reproduksi, dan mengatur suhu tubuh serta akvifitas hidup yang lain.
Proses respirasi ini dapat berlangsung dengan dua cara, yaitu respirasi aerob dan respirasi anaerob.
1. Respirasi Aerob (Oksidasi)
Proses ini merupakan pemecahan molekul dengan menggunakan oksigen, reaksi umumnya sebagai berikut:
Jika
Anda perhatikan reaksi kimia pada proses tersebut menghasilkan energi
yang banyak, yaitu sebesar 675 kalori. Pada umumnya dalam keadaan
normal manusia menggunakan cara ini.
2. Respirasi Anaerob
Proses ini merupakan pemecahan molekul tidak menggunakan oksigen.
Pada
proses respirasi anaerob terjadi pemecahan molekul yang tidak
sempurna, karena masih dihasilkan zat organik sehingga energinya belum
terbebaskan semua. Pada proses tersebut hanya terhenti sampai
glikolisis dan terbentuk asam laktat, sehingga energi yang dihasilkan
sedikit dan dampaknya mengakibatkan kelelahan pada tubuh. Proses ini
umumnya terjadi pada organisme tingkat rendah, yaitu pada ragi dan
bakteri. Pada organisme tingkat tinggi proses ini hanya berlangsung
dalam keadaan darurat, yaitu apabila persediaan oksigen kurang
mencukupi. Ini terjadi ketika otot bekerja terlalu keras dan berlebih.
Respirasi dapat berlangsung dalam tiga tahap.
a. Glikolisis
Pada proses glikolisis ini terjadi pengubahan glukosa menjadi asam piruvat.
Reaksi glikolisis adalah sebagai berikut.:
Reaksi
di atas berlangsung di dalam sitoplasma dan bersifat anaerob. Reaksi
ini melepaskan energi untuk menghasilkan ATP dan NADH2. Asam piruvat
yang dihasilkan dalam proses di atas akan diubah menjadi asetil KoA di
dalam mitokondria. Setelah dirubah menjadi asetil-KoA, maka akan masuk
ke dalam siklus Krebs.
b. Siklus Krebs
Siklus Krebs merupakan rangkaian reaksi yang mengubah asetil KoA menjadi CO2 dengan
melalui proses oksidasi. Pada reaksi sebelumnya, yaitu reaksi
glikolisis telah dihasilkan asam piruvat. Asam piruvat yang terbentuk
ini dapat memasuki siklus Krebs, setelah bereaksi dengan NAD+ dan
Ko-enzim A membentuk senyawa asetil Ko–A. Siklus Krebs dapat dilihat
pada proses di bawah ini!
c. Rantai Transpor Elektron
Transpor elektron terjadi di dalam mitokondria yang banyak menghasilkan ATP. Reaksi menghasilkan ATP melibatkan sistem elektron pembawa.
Pada reaksi ini yang berperan penting adalah NADH, FAD, dan
molekul-molekul khusus dalam respirasi antara lain Ko-enzim A,
flavoprotein, dan sitokrom. Hasil akhir dari reaksi transpor elektron
adalah H2O. Reaksi tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.
0 comments:
Post a Comment