Dari sekian banyak organisme yang menghuni bumi, tidak ada sepasang pun
yang benar-benar sama untuk segala hal. Kenyataan tersebut menunjukkan
kepada kita, bahwa di alam raya dijumpai keanekaragaman makhluk hidup
atau disebut juga keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati
(biodiversitas) adalah keanekaragaman organisme yang menunjukkan
keseluruhan atau totalitas variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu
daerah. Keseluruhan gen, jenis dan ekosistem merupakan dasar kehidupan
di bumi.
Mengingat pentingnya keanekaragaman hayati bagi kehidupan
maka keanekaragaman hayati perlu dipelajari dan dilestarikan. Tingginya
tingkat keanekaragaman hayati di permukaan bumi mendorong ilmuwan
mencari cara terbaik untuk mempelajarinya, yaitu dengan klasifikasi.
Keanekaragaman
hayati melingkupi berbagai perbedaan atau variasi bentuk, penampilan,
jumlah, dan sifat-sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan, baik
tingkatan gen, tingkatan spesies maupun tingkatan ekosistem. Berdasarkan
hal tersebut, para pakar membedakan keanekaragaman hayati menjadi tiga
tingkatan, yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis dan
keanekaragaman ekosistem.
1 . Keanekaragaman gen
Gen atau plasma
nuftah adalah substansi kimia yang menentukan sifat keturunan yang
terdapat di dalam lokus kromosom. Setiap individu makhluk hidup
mempunyai kromosom yang tersusun atas benang-benang pembawa sifat
keturunan yang terdapat di dalam inti sel. Sehingga seluruh organisme
yang ada di permukaan bumi ini mempunyai kerangka dasar komponen sifat
menurun yang sama. Kerangka dasar tersebut tersusun atas ribuan sampai
jutaan faktor menurun yang mengatur tata cara penurunan sifat organisme.
Walaupun
kerangka dasar gen seluruh organisme sama, namun komposisi atau
susunan, dan jumlah faktor dalam kerangka bisa berbeda-beda. Perbedaan
jumlah dan susunan faktor tersebut akan menyebabkan terjadinya
keanekaragaman gen.
Di samping itu, setiap individu memiliki banyak
gen, bila terjadi perkawinan atau persilangan antar individu yang
karakternya berbeda akan menghasilkan keturunan yang semakin banyak
variasinya.
Karena pada saat persilangan akan terjadi penggabungan
gen-gen individu melalui sel kelamin. Hal inilah yang menyebabkan
keanekaragaman gen semakin tinggi. Contoh keanekaragaman tingkat gen ini
adalah tanaman bunga mawar putih dengan bunga mawar merah yang memiliki
perbedaan, yaitu berbeda dari segi warna bunga.
Dalam
perkembangannya, faktor penentu tidak hanya terdapat pada gen saja,
melainkan ada juga faktor lain yang berperan mempengaruhi keanekaragaman
hayati ini, yaitu lingkungan. Sifat yang muncul pada setiap individu
merupakan interaksi antara gen dengan lingkungan. Dua individu yang
memiliki struktur dan urutan gen yang sama, belum tentu memiliki bentuk
yang sama pula karena faktor lingkungan mempengaruhi penampakan
(fenotipe) atau bentuk. Misalnya, orang yang hidup di daerah pegunungan
dengan orang yang hidup di daerah pantai memiliki perbedaan dalam hal
jumlah eritrositnya. Jumlah eritrosit orang yang hidup di daerah
pegunungan lebih banyak dibanding yang hidup di pantai disebabkan
adaptasi terhadap kandungan oksigen di lingkungannya. Di daerah
pegunungan lebih rendah kandungan oksigennya dibandingkan di daerah
pantai. Sehingga fenotipe pipi orang pegunungan umumnya lebih kemerahan
dibanding orang pantai.
2 . Keanekaragaman jenis
Spesies atau
jenis memiliki pengertian, individu yang mempunyai persamaan secara
morfologis, anatomis, fisiologis dan mampu saling kawin dengan sesamanya
(inter hibridisasi) yang menghasilkan keturunan yang fertil (subur)
untuk melanjutkan generasinya.
Keanekaragaman jenis menunjukkan
seluruh variasi yang terdapat pada makhluk hidup antar jenis. Perbedaan
antar spesies organisme dalam satu keluarga lebih mencolok sehingga
lebih mudah diamati daripada perbedaan antar individu dalam satu
spesies.
Dalam keluarga kacang-kacangan kita kenal kacang tanah,
kacang buncis, kacang hijau, kacang kapri, dan lain-lain. Di antara
jenis kacang-kacangan tersebut kita dapat dengan mudah membedakannya
karena di antara mereka ditemukan ciri khas yang sama. Akan tetapi,
ukuran tubuh atau batang, kebiasaan hidup, bentuk buah dan biji, serta
rasanya berbeda. Contoh lainnya terlihat keanekaragaman jenis pada pohon
kelapa, pohon pinang dan juga pada pohon palem.
3 . Keanekaragaman ekosistem
Ekosistem
dapat diartikan sebagai hubungan atau interaksi timbal balik antara
makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya dan juga antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Setiap makhluk hidup hanya akan
tumbuh dan berkembang pada lingkungan yang sesuai. Pada suatu lingkungan
tidak hanya dihuni oleh satu jenis makhluk hidup saja, tetapi juga akan
dihuni oleh jenis makhluk hidup lain yang sesuai. Akibatnya, pada suatu
lingkungan akan terdapat berbagai makhluk hidup berlainan jenis yang
hidup berdampingan secara damai. Mereka seolah-olah menyatu dengan
lingkungan tersebut.
Pada lingkungan yang sesuai inilah setiap
makhluk hidup akan dibentuk oleh lingkungan. Sebaliknya, makhluk hidup
yang terbentuk oleh lingkungan akan membentuk lingkungan tersebut. Jadi,
antara makhluk hidup dengan lingkungannya akan terjadi interaksi yang
dinamis.
Perbedaan kondisi komponen abiotik (tidak hidup) pada suatu
daerah menyebabkan jenis makhluk hidup (biotik) yang dapat beradaptasi
dengan lingkungan tersebut berbeda-beda. Akibatnya, permukaan bumi
dengan variasi kondisi komponen abiotik yang tinggi akan menghasilkan
keanekaragaman ekosistem. Ada ekosistem hutan hujan tropis, hutan gugur,
padang rumput, padang lumut, gurun pasir, sawah, ladang, air tawar, air
payau, laut, dan lain-lain. Komponen biotik dan abiotik di berbagai
daerah bervariasi baik mengenai kualitas komponen tersebut maupun
kuantitasnya. Hal inilah yang menyebabkan terbentuknya keanekaragaman
ekosistem di muka bumi ini. Antar komponen ekosistem hidup berdampingan
tanpa saling mengganggu, dan apabila terjadi kepunahan atau gangguan
terhadap salah satu anggotanya maka akan mengganggu kelangsungan hidup
organisme lainnya. Suatu perubahan yang terjadi pada komponen-komponen
ekosistem ini akan berpengaruh terhadap keseimbangan (homeostatis)
ekosistem tersebut.
Sebagai suatu sistem, di dalam setiap ekosistem
akan terjadi proses yang saling terkait. Misalnya, pengambilan makanan,
perpindahan energi atau energetika, daur zat atau materi, dan
produktivitas atau hasil keseluruhan ekosistem. Contoh keanekaragaman
hayati tingkat ekosistem adalah pohon kelapa banyak tumbuh di daerah
pantai, pohon aren tumbuh di pegunungan, sedangkan pohon palem dan
pinang tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah.
Monday 9 April 2012
Tingkat Keanekaragaman Hayati
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Petunjuk Download
Semua link download akan dialihkan ke adf.ly secara otomatis,,,ketika masuk di halaman adf.ly , silahkan sobat klik tombol (SKIP AD atau LEWATI) pada kanan atas layar sobat atau drag tombol (SKIP AD atau LEWATI) tersebut ke kotak adress bar,,,setelah itu sobat akan langsung masuk ke halaman mediafire dan silahkan download filenya.............. enjoy :) :D
NB : jika saat mendownload, sobat diminta memasukan password untuk membuka filenya. silahkan masukan password "fnr-site.blogspot.com" (tanpa tanda petik!)
NB : jika saat mendownload, sobat diminta memasukan password untuk membuka filenya. silahkan masukan password "fnr-site.blogspot.com" (tanpa tanda petik!)
0 comments:
Post a Comment